Sabtu, 08 Maret 2014

KUN PAYAKUN

Kalam-Mu
kalam KUN
kalam PAYAKUN,
maka jadilah
maka terjadilah
semuanya
segalanya
yang nyata
yang gaib,
karena engkau ingin dikenal
oleh yang dikenal-Mu
oleh yang mengenal-Mu;
sejatinya engkau
sebenarnya engkau,
sendiri
dan seperti sendiri,
dalam luasnya diri
dalam akbarnya sendiri,
itulah aku
itulah engkau
yang satu
yang menyatu
dalam diri
dalam semesta sendiri.
KUN diri
PAYAKUN sendiri,
maka jadilah
maka terjadilah
alam ini
alam diri,
seperti menjadi-jadi
seperti berupa-rupa,
sejatinya sendiri
sebenarnya diri
dalam Kalam
dalam KUN
dalam PAYAKUN.


Jumat, 07 Maret 2014

SYAIR SERUMPUN BAMBU

Batang serumpun
serumpun batang
tanpa ikatan
tapi menyatu
dalam gerak
dalam diam,
maka bambulah ia
maka ialah bambu
dalam simbol
dalam nyata
sebagai yang satu
sebagai yang tunggal.
Maka kitalah bambu
maka bambulah kita
dalam ikatan
dalam aqidah
yang sebenar-benarnya
yang senyata-nyatanya,
seperti batang serumpun
seperti serumpun batang
yang lentur
yang luwes
dalam harmoni
dalam kesatuan.
Seperti rebung pada awalnya
seperti batang pada akhirnya,
tumbuh terpisah-pisah
hidup sendiri-sendiri
dalam rumpun yang satu
dalam satu yang serumpun,
maka jadilah ia batang serumpun
maka jadilah ia serumpun batang
dalam lahir
dalam batin,
sebagai bambu sebatang
sebagai bambu serumpun.
Demikian diri terperi
demikian diri tajalli,
seperti pandang yang satu pada yang banyak
seperti pandang yang banyak pada yang satu,
bambulah ia
bambulah kita.


Jumat, 24 Januari 2014

SYAIR KUPU-KUPU

Apalah arti
sosok Ulat yang melata
tanpa tahu hakikat maknanya?
maka iapun berproses dalam Sami'na wa Atho'na
menjadi kepompong,
karena ia tahu asal kejadiannya
karena ia tahu kemerdekaan tujuannya,
maka jadilah ia Kupu-Kupu
atas kehendak Rabb-nya.
Beginilah Kupu-Kupu
setelah mengepompongkan dirinya;
indahlah hidupnya
kekallah jalannya,
terbang bebaslah ia,
mengepak keindahan sayapnya
mengisap sari kehidupannya.
dalam ke-Maha Esa-an Rubbubiyah
dalam kemaujudan Uluhiyyah
dalam kesemestaan rahmat Asma wa Sifat-Nya,
maka nyatalah ia dalam keakbaran-Nya
maka gaiblah ia dalam keagungan-Nya.
Seperti Ulat
seperti Kepompong
seperti Kupu-Kupu,
terimalah dirimu menjadi dirimu
dalam kesadaran
dalam kesejatian
yang Tunggal.



Jumat, 10 Januari 2014

SYAIR KUCING

Diam-mu
dalam kesabaran
tak terdengar langkahmu
saat bergerak menerkam mangsa,
maka berbaringlah tubuhmu
dalam jenaka
dalam kesunyian,
menghiasi hari-harimu
bersamadi kehidupan.
Gerak-mu
dalam kelembutan
meninggalkan sunyi langkah-langkahmu
kadang sekejap cepat melintas
kadang lembut perlahan
maka berlarilah tubuhmu
melintasi ruang dan waktu
menawarkan keanggunan
menyanyikan kebebasan.
Jatuh-mu
dalam ketinggian
hanya suara mengeongmu yang terdengar
sementara tubuhmu lentur
dalam kemauanmu,
maka bangkitlah tubuh yang kembali
menapaki segala yang ada
menjalani langkahnya yang nyata,
seperti pada awalnya
seperti pada akhirnya.
Terkam-mu
dalam kecepatan
adalah keunggulanmu
keluwesanmu
dalam kehati-hatian
adalah kelembutanmu,
maka berdirilah dirimu
seperti Alif
mengurai huruf-huruf yang lain
seperti titik
yang mengawali segala kejadian. 
Sempurna-mu,
sebagai kucing, menjadi kucing
dalam kehidupan 
dalam keilmuan,
maka jadilah kucing
dalam kesempurnaanmu
dalam amtsal-mu.



Jumat, 03 Januari 2014

SYAIR IKAN

Menyelamlah di samudera
seperti ikan menenggelamkan dirinya,
berenanglah digelombag lautan
seperti ikan menarikan dirinya,
bagaikan samudera tak menyentuh ikan
dan ikan tak menyentuh samudera,
bagaikan lautan tak mengusik ikan
dan ikan tak mengusik lautan,
karena ikan mengenali samudera
dan samudera mengenali ikan,
karena lautan seperti menggerakan ikan
dan ikan seperti menggerakan lautan,
dalam keheningan samudera
dalam gelombang lautan,
ikan menyatu dengan samudera
ikan menyatu dengan lautan,
maka hiduplah ia
maka bebaslah ia
di keluasan samudera
di kedalaman lautan.
Hiduplah ikan
karena ia, ikan dalam samudera
karena ia, ikan dalam riak lautan,
ikanlah aku, akulah ikan
dalam samudera
dalam lautan.
Sejatinya aku samudera
sejatinya aku lautan,
saat ikan hening dalam kedalaman samudera
saat ikan bergerak dalam gelombang lautan,
karena ikan tanpa samudera
karena ikan tanpa lautan,
maka tiadalah aku, kata ikan
maka matilah aku, kata ikan,
karena sejatinya aku ikan
karena samudera tanpa ikan
karena lautan tanpa ikan,
maka aku bukanlah samudera, kata samudera
maka aku bukanlah lautan, kata lautan,
jadilah aku samudera dengan ikan
jadilah aku lautan dengan ikan,
maka bebaslah ikan di samudera
maka merdekalah ikan di lautan.








Sabtu, 09 November 2013

Allah-Muhammad

Mengapa aku mengatakan dua,
jika aku sebenarnya satu.
Mengapa aku mengatakan satu,
jika aku nyatanya dua.
Itulah aku yang bathin
itulah aku yang zhohir.
Allah wujudku
Muhammad namaku,
maka nyatalah aku
dalam kejadian.
Allah zatku
Muhammmad ruhku,
maka menjadilah aku
dalam tubuh adam.
Allah adanya aku
Muhammad nyatanya aku,
maka wujud,ilmu,nur,syuhud-lah aku
dalam diri yang tajally.
Allah-ku
Muhammad-ku
dalam ketunggalan
dalam kesatuan,
yang hakiki
yang abadi.
Dalam kehakikian
dalam keabadian,
yang ada, hanya yang tunggal
yang ada, hanya yang esa,
maka kusaksikan Zat-Mu
maka kusaksikan Asma-Mu
maka kusaksikan Sifat-Mu
maka kusaksika Afal-Mu,
dalam Nur Muhammad
dalam diri Muhammad.
Itulah Aku yang bathin,
itulah Aku yang Zohir.


Jumat, 02 Agustus 2013

THIFLUN MA'ANY

Seperti bayi tapi bukan bayi,
ia jernih dari kejernihan
ia bening dari kebeningan
ia murni dari kemurnian,
karena dia adalah diri yang sebenarnya diri
karena dia adalah ruh  yang quddus,
yang tersembunyi dalam tubuhnya diri
yang terahasia dalam namanya Sirr,
maka dia bernama thiflu ma'any
maka dia bernama Nur Muhammad.
Seperti mendua tapi bukan mendua,
ia satu jua asalnya
ia tubuh dan jasad yang satu,
karena zohir dan bathin berasal dari Nur Muhammmad
karena Nur Muhammad berasal dari Nur Zat Allah,
maka ia ada yang nyata
maka ia ada yang ghaib.
Seperti bersama tapi bukan bersama,
ia berupa dari rupa yang sama
ia wujud dari wujud yang sama,
karena dia bernama diri
karena dia tajjali diri,
dalam wajah yang satu
dalam bentuk yang satu,
diri sendiri,
diri yang berdiri
diri yang terdiri
diri yang terperi
diri yang tajjali.